Alasan Kenapa Singapura Lebih Unggul Di Bidang Perdagangan

Singapura adalah salah satu negara pertama yang membantu pembentukan ASEAN melalui Deklarasi Bangkok 8 Agustus 1967 di Thailand.

Negara ini terletak di ujung selatan Semenanjung Melayu. Meskipun Singapura adalah negara terkecil di Asia Tenggara, Singapura adalah negara maju, kaya, makmur, dan sejahtera.

Hal ini juga dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi masyarakat khususnya di sektor perdagangan dan industri. Seperti peralatan elektronik dan produksi kimia.

Tidak hanya itu, salah satu cara yang dilakukan Singapura untuk mendongkrak perekonomian negara adalah dengan memanfaatkan kekuatannya dalam perdagangan.

Oleh karena itu, karena kekurangan sumber daya alam, Singapura hanya fokus pada pengembangan industri dan perdagangan. Dan bisa dikatakan letak strategis kawasan ini juga mendukung kemajuan negara.

Di sekolah, anak-anak pasti ditanya di kelas sosial mengapa perdagangan Singapura lebih baik dari negara ASEAN lainnya?

 

Keadaan alam Singapura dan letak wilayah yang strategis

Dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, Singapura adalah negara yang relatif sempit. Secara geografis, Singapura terletak pada 1⁰11′ LU – 1⁰28′ LU dan 103⁰38′ BT – 104⁰5′ BT.

Selain itu, Singapura juga berada di jalur transit pelayaran internasional yang juga dikenal sebagai jalur distribusi berbagai barang atau produk dari berbagai negara.

Inilah salah satu alasan mengapa Singapura memiliki keunggulan dalam perdagangan dan industri karena letaknya di kawasan yang menguntungkan.

Negara ini terletak di wilayah yang berbatasan langsung dengan Selat Johor (Malaysia) di sebelah barat dan utara, serta Selat Singapura (Indonesia) di sebelah timur dan selatan.

Kehadiran kawasan strategis ini mengakibatkan Singapura dimanfaatkan oleh negara lain sebagai jalur komunikasi laut maupun jalur komunikasi udara.

Hal ini justru memberikan keuntungan bagi Singapura sendiri karena pesatnya perkembangan dan penerimaan teknologi dan informasi yang lebih cepat dari seluruh dunia.

Oleh karena itu, negara tidak hanya memfasilitasi kegiatan impor untuk memenuhi kebutuhan sumber daya alamnya, tetapi juga memudahkan mereka mengekspor produk industri ke negara lain.

Padahal, pelabuhan negara itu adalah salah satu yang tersibuk kedua di dunia. Lebih dari 25 juta pengiriman ditangani setiap tahun.

Pada waktu tertentu, ada hampir 1.000 kapal di pelabuhan, dengan satu kapal berangkat atau tiba setiap tiga atau empat menit.

Oleh karena itu, tidak diragukan lagi bahwa Singapura merupakan salah satu negara di dunia yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan perdagangan dan keuangan internasional.

Singapura juga menerima pajak yang meningkat karena jalur transit merupakan bagian dari salah satu sumber devisa negara.

 

Pesatnya kemajuan teknologi

Melihat letak Singapura yang dianggap strategis, kehadiran kemajuan teknologi yang berkembang pesat ternyata dapat membawa manfaat bagi warganya.

Oleh karena itu, sebagian besar penduduk Singapura cenderung melakukan aktivitasnya di sektor industri. Di Asia Tenggara, negara ini juga menjadi salah satu pionir di bidang industri, bahkan negara dengan kekuatan industri terkuat di dunia lho.

Dengan kemajuan teknologi, sarana dan prasarana modern telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Singapura.

Ini untuk keuntungan nasional, dan orang Singapura sendiri cenderung memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengembangkan proses perdagangan mereka.

Dengan keunggulan tersebut dapat mendukung kegiatan impor dan ekspor, membantu barang-barang yang diproduksi di Singapura untuk memperluas cakupan target pasar.

 

Minimnya sumber daya alam

Mengutip berbagai sumber, diketahui bahwa Singapura merupakan negara yang minim sumber daya alam.

Sumber daya alam yang bukan milik negara berupa hasil tambang dan hasil laut. Akibatnya, Singapura sangat bergantung pada barang impor.

Meski begitu, Singapura memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dan memiliki minat intelektual di bidang perdagangan.

Mereka juga dikenal sangat disiplin dan paling terampil, terutama di bidang industri dan jasa.

Faktor minimnya sumber daya alam tidak serta merta menjadikan Singapura sebagai alasan untuk tidak membangun dan mengembangkan negaranya.

Bahkan, negara tersebut mampu mendorong perkembangan sektor industri, khususnya di bidang elektronik dan permesinan, yang kemudian berkembang menjadi salah satu negara yang mengekspor barang ke negara-negara di seluruh dunia.

 

Keunggulan pariwisata

Di Singapura, meski tidak kaya akan sumber daya alam, negara itu mampu mengembangkan diri dengan mengelola kegiatan ekonomi yang terfokus pada perdagangan dan pariwisata.

Banyak bagian dari Singapura yang dijadikan sebagai tempat wisata baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Gardens by the Bay Singapura adalah salah satu tujuan wisata paling terkenal di Asia karena memiliki air terjun dalam ruangan tertinggi di dunia.

Menariknya, air terjun ini dibangun sebagai bagian dari pembibitan dan pusat penelitian berbagai tumbuhan di seluruh dunia, lho.

Tergantung di mana letaknya, air terjun ini mencapai ketinggian 35 meter.

Melalui pariwisata seperti inilah Singapura bisa memperoleh devisa yang kaya, sehingga perekonomiannya pun tumbuh pesat.

Demikian penjelasan lengkap mengenai beberapa faktor yang menyebabkan perdagangan kawasan Singapura dinilai lebih unggul dari negara ASEAN lainnya.

 

Potensi wisata halal di Singapura

Potensi wisata halal diperkirakan mencapai US$ 200 miliar pada tahun 2020 dan meningkat menjadi US$ 300 miliar pada tahun 2026.

Ada bagian yang cukup besar dari kue pariwisata halal di kawasan Asia-Pasifik, dan terus bertambah setiap tahun.

Tiga negara yang aktif mempromosikan destinasi ini adalah Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Menurut Panca Sarongu, Wakil Presiden Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), saat ini persaingan sengit terjadi antara Malaysia dan Indonesia di sektor pariwisata ini.

Di satu sisi, Thailand tidak mau ketinggalan karena melihat potensi ekonomi yang besar untuk menjadi salah satu emerging market Asia.

“Tapi Singapura juga memiliki masa depan cerah dalam hal wisata halal, bahkan dengan pertumbuhan dua digit. Menurut saya, tidak sulit karena 5% penduduk negara kota itu adalah Muslim atau Melayu. Mereka sudah terbiasa berurusan dengan halal pariwisata. Pariwisata,” ujarnya di Jakarta (2/8).

Panca mencontohkan salah satu food court di Bandara Changi juga memisahkan makanan halal dan non halal. Fakta ini menunjukkan bahwa Singapura mulai serius berkomitmen di bidang ini.